Mengambil setting peristiwa Tsunami di Aceh, buku ini penuh dengan konflik di setiap bagian. Diawali dengan cerita tentang keluarga kecil di Lhok Nga, keluarga Usman. Ummi, Cut Fatimah, Cut Zahra, Cut Aisyah, dan si bungsu Delisa yang merupakan tokoh sentral di novel ini. Drama kehidupan sosial masyarakat Aceh pun dimulai. Religius, sederhana dan tenang. Sampai akhirnya peristiwa Tsunami terjadi, meliukkan tarian kematian, mengubah mimpi jadi tangisan.
Yang menarik dari novel ini adalah Tere-Liye-sang penulis novel, sangat pandai mengaduk-aduk perasaan pembaca. Penggambaran keadaan peristiwa- peristiwa pun begitu istimewa, seolah-olah kita ikut terlarut di dalamnya. Jika biasanya konflik pada novel ditempatkan hanya di depan, tengah atau di belakang, maka tak henti-hentinya pembaca akan dikagetkan dengan konflik yang selalu hadir. Saya pun cukup kaget dengan konflik yang hadir di akhir novel, membuat hatiku mengharu-biru (mengambil istilah Kang Abik dalam novel Ayat-Ayat Cinta).
Jika Ayat-ayat Cinta kaya akan kehidupan, maka Hafalan Sholat Delisa kaya akan makna kehidupan!
Bagi anda yang mencari novel yang bergizi, novel ini sangat saya rekomendasikan untuk anda beli (minimal pinjem ama temen) .
yaaaaaaaaaa..
nin kmrn dah liat buku nih.. bingung antara buku ni ma cinta yang terlmbat..
berhub kak den pernah ngomong cinta yg terlamabat bagus, jd beli buku tuh kmrn.. lumayan si, baru baco dikit, tp kt kak den bgsnyo di ujung crto,..
cari pinjaman bae ah, ada yg mau meminjamkan? ;p
or klo beli pun awal bulan gek bae lah.. hehe anak kos gt lho :p
buku ini mengajari sisi kehidupan dengan cara yang berbeda….. kepolosan dan keikhlasan yang ditunjukkan oleh delisa, benar2 menjdi bahan yang dapat digunakan buat evaluasi diri,,,, bahkan saya yang sudah mahasiswa, masi mencari arti keikhlasan yang sesungguhnya,,, Buku Hafalan Shalat Delisa mengajari untuk mencintai kehidupan ini, bukan hanya anugrah tapi juga bencana,,,,,,,, ikhlas adalah jawaban untuk berbagai masalah hidup dan kehidupan
(from : Angga Umbara, Padang, Sumatera Barat)
Saya menunjukkan buku ini pada teman sekantor yang berasal dari Lhoknga, memegang sebentar baca sinopsisnya dan dikembalikan. Saya menyadari, sebagai salah seorang “korban” teman saya malah ingin melupakan.
Padahal maksud saya baik, ingin menunjukkan semangat kebangkitan Delisa dari keputusasaan.
tapi saya kok jadi ga yakin ya ama tere-liye itu pernah datang ke aceh. jangan-jangan dia menulis berdasar katanya dan katanya. heheeh…. Tapi gpp lah, saya suka buku ini, ringan dan mudah di mengerti.
buku ini bagus bgt
saya habis 1 roll tisue dan mata saya bengkak semalaman karena menangis
buku ini gak cuma bikin sedih tapi juga malu
malu karena anak usia 6 tahun bahkan bisa memaknai ibadah kepada AllaH
setelah baca buku ini saya terus bertanya ke diri saya sendiri
“Na, sudahkah kamu menghamba dalam setiap sujudmu?”
buku kereen…
buku yang bisa membuat seorang lelaki seperti saya tersedu sedan kala membacaya!! dan hampir semua temen2 saya ikut membaca, mereka juga terharu (bahkan nangis)
buku yang membuat saya merasa menjadi orang yang paling merugi di dunia, diman saya kurang bisa memahami arti bersyukur n ikhlas…
nb. Pengen tanya, itu kisah nyata ato g??
bismillahhirrahmanirrahim…
Alhamdulillah saya bisa membaca buku ini,, buku ini saya pinjam dari tante saya yang senang mengoleksi buku2 sejenis ini dan mungkin ini adalah bacaan perdana saya, karena sy kurang suka membaca buku, tetapi setelah membaca buku ini saya jadi suka membaca
cerita ini telah bisa membuat saya menangis, menangis krn ketulusan seorang anak kecil yang mgkn sy sendiri blm bisa melakukannya..
saya menangis krn saya teringat ibu saya yang 8th lalu telah menghadap illahi robbi,,
saya menangis mengingat abi usman yang begitu sayang kpd delisa,, saya menangis krn teringat ayah saya yang 10 th lalu telah pergi untuk selamanya menghadap sang khaliq..
delisa masih jauh lebih beruntung dari saya,, delisa masih mempunyai abi yang sgt syg kpdnya…
cerita ini juga telah membuat saya semakin sayang kpd kakak-kakak saya.. hidup saya ini memang bertolak belakang dengan delisa,, alhamdullilah sy msh ditemani kakak-kakak yang syg kpd saya..
delisa begitu mengetuk hati saya,, untuk selalu mengingat Allah SWT..untuk ikhlas menerima semua,, walaupun hrs terpisah sekalipun dengan orang tercinta..
thx delisa I Love U
kok sisulung…delisa..sibungsu kalee…hehe koreksi niy…bwt penullis blognya
gak cukup 2 jempol untuk novel ini..
bagus banget,,
sarat akan nilai religi..
4 me,, it is the best novel..
kelupaan euy
assalammualaikum…
subhanallah…buku yang mengajarkan arti ketulusan…kesejukan hati…dan kemurnian sikap…sungguh amat mendidik bagi generasi muda….remaj remaj islam….
menjadikan tauladan bagi…para keluarga…lebih menghargai kebersamman…
subhanallah..
sungguh sangat bersyukur…karna tlah diberi kesempatan membaca….
aku ga brenti nangis pak baca buku ini
dari tsunami sampe lembar terakhir…
jadi inget dulu waktu awal Tsunami ada dberita TV, ga tau knapa tiba-tiba nangis aj sampe temen2 kosan bingung 😀
arti keikhlasan….pas endingnya bikin aku merinding…great book!!!
saya meminjam buku ini dari mas bayu saking serunya lupa ngembaliin sampai di ingatkan oleh yang punya, setelah saya meminjam buku ini dipinjam oleh angga umbara yang memberi komentar pada no 2 jadi angga sama sama meminjam buku dari mas bayu jadi terima kasih pada mas bayu yang telah meminjamkan buku terima kasih mas bay………
Luar biasaa……..
buku yang menakjubkan,
mengajarkan kita akan kehidupan ini,
menunjukkan banyak hal dalam “sisi” yang berbeda.
satu kata : Luarbiasaa.
buku ini mengajarkan banyak hal kepada saya, terutama tentang arti hidup dan kehidupan.
buku ini sangat menarik, salut untuk pengarangnya…
sakng menariknya, buku ini banyak dipinjam oleh temen-teman saya, bahkan saya tak tahu keberadaan buku itu sekarang.
ehm, bagi yang merasa meminjam, tolong balikin secepatnya ya…
(bayu, padang, sumbar)
bukunya keren bangeeeeeeeeet
bikin terharu, banyak pelajaran yang bisa qt ambil dari ni buku
ketegaranny bikin kita nangis,hikshiks
thankyu buat mas bayu yg dah minjemin buku ni, n jadi orang pertama yg minjem…hehehehe
bukunya ilang y????
mudah2an bagi yang minjem inget bwt balikin..
ternyata banyak yang meminjam dari mas bayu. Semoga menjadi salah satu ladang amal mas 🙂
novel pertama yang uda bisa bkin ak nangs kebih dari 5x . subhanallah !! keren bgd !!
. ak sampek pgn tmen2ku smwnya baca novel ini .
keren bdg !!
@ nabila
yup, novel ini memang keren. Ayo rekomendasikan buku ini. Mari Membaca 😀
aku baru selesai membaca buku ini. tapi menyisakan pertanyaan bagi saya.
1. Apakah delisa meninggal waktu pergi mencuci tsngsn di sungai?
2. yang waktu delisa ceting dengan shopi apakah bisa. kan delisa ga paham bahasa inggris?
kenapa sich ga dijadikan ummunya delisa masih hidup dan kemudian bertemu dengan delisa. kan lebih seru tuh.
thanks ya atas perhatiaannya
keren puolll… dehhh
aq dah nangis brapa kali ya????? aq jadi nmalu ma delisa he…he…he… wat tere liye terus berkarya ya!!!!
subhanallah,, cerita dari buku ini bgus skali..buku ini membuat saya termotivasi untuk lebih rajin shalat..
Baru selesai baca buku ini.
Bagus banget !!!!!
Membuat para pembacanya sadar akan ketulusan dan keikhlasan!
LIKE Darwis Tere Liye !!
subhanllah , cerita ini bagus banget , sampe nangis saya baca’a 🙂
oke deeh buat hafalan surat delisa !
novel yag memperkaya jiwa,,,,,,,,v knp gag happy ending?n ap delisa meninggal sat cuci tgan t?ad gag part 2 nya?
subhanallah novel ini
sangat bagus ceritanya…
apa boleh dbuat gratis ketika ingin d download ?